Kamis, 30 Desember 2010

Pesan Natal 2010: Paus Berdoa untuk Perdamaian Dunia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, VATICAN
- Pimpinan Gereja Katolik di dunia, Paus Benediktus XVI, dalam perayaan Misa Malam Natal di Basilika St Petrus, Jumat (24/12/2010), menyampaikan doa bagi perdamaian dunia.

Paus Benediktus telah berdoa bagi perdamaian saat ia menyampaikan pesan natal tradisional Natal "Urbi et Orbi" dalam kotbahnya di hadapan lebih dari 10 ribu umat.

Pada misa di St Peter's Basilica, Paus berdoa bagi Tuhan untuk "menanamkan damai di hati kita" tetapi juga untuk "mematahkan ranting kecil lainnya dari para penindas"

Dalam pesan Natal, Paus Benediktus, mengatakan, "Kami bersyukur bahwa Allah memberikan diri-Nya ke tangan kita sebagai anak kecil, mengemis seperti itu untuk cinta kita, menanamkan damai di hati kita".

Dia menambahkan: "Bantu kami untuk hidup bersama dengan-Mu sebagai saudara dan saudari, sehingga menjadi satu keluarga, keluarga-Mu sendiri."

Sebelumnya, dalam hujan lebat Paus menyalakan lilin di jendela, yang menghadap lapangan Santo Petrus, untuk membuka secara resmi di Vatikan, adegan kelahiran (maklumat Natal).

Sementara itu, seorang turis Amerika, Gayle Savino, mengatakan, "Ini hanya berkat untuk berada di sini pada malam yang indah pada hari kelahiran Kristus." Kemudian pada hari Sabtu, Paus akan menyampaikan pesan Natal-nya ke kota Roma dan dunia.

Tampak Paus yang telah menginjak usia 83 tahun berhenti dua kali saat memberkati bayi dan menggendong bayi tersebut. Dalam Misa malam Natal ini, sekitar 10.000 orang menghadiri Misa kudus penuh damai dan kasih ini.

Paus juga akan menjadi tuan rumah makan siang Natal di balairung Vatikan untuk 350 orang tunawisma.

Seruan kedamaian dunia juga terdengar di dari sekitar 90 ribu orang yang juga berkumpul di kota Betlehem, Tepi Barat menjelang Misa tengah malam di Gereja Kelahiran, di situs di mana orang Kristen percaya Yesus dilahirkan.

Hal itu disampaikan oleh wakil atas Gereja Katolik di Timur Tengah-Patriark Latin Yerusalem, Fuad Twal - yang menyerukan perdamaian. "Selama musim Natal ini, mungkin suara lonceng gereja-gereja kita menenggelamkan suara kita yang terluka senjata di Timur Tengah," katanya.

"Harapan kami untuk Natal adalah bahwa Yerusalem tidak hanya menjadi ibu kota dua negara, tetapi juga model untuk dunia, harmoni dan koeksistensi dari tiga agama monoteistik." Demikian pesannya lantang.

Bapa bangsa juga mengingat serangan berdarah Oktober di Kristen di sebuah gereja Baghdad "Tindakan fanatik tersebut secara universal dikutuk oleh umat Kristen dan Muslim," katanya.

Jumlah wisatawan yang mengunjungi Betlehem telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar 90.000 pengunjung datang di kota kecil penuh sejatah ini selama musim Natal -naik dari sekitar 70.000 tahun lalu, menurut angka pemerintah Israel. *

Sumber: Tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar